Ini adalah kritik terbuka untuk kalangan pertelevisian di indonesia. Belakangan ini gue mengalami kebosanan dalam menonton acara tivi. Kalau tahun2 kemarin ini
penonton tivi di indonesia disuguhkan dengan tayangan mistik dan sinetron abg (dibaca : 100 dech).
Tahun ini pun tidak jauh berbeda, dengan komposisi acara abege lebih mendominasi dengan persentase mendekati 80 % terutama
di stasiun-stasiun tivi yang sudah mapan (baca : jaringannya sdh mengindonesia) seperti : rcti, sctv dan tpi.
Yang lebih parah turunan dari sinetron abege ini kini merambah ke ranah anak tk dan sd.
Dan ini bagian yang paling memuakan dari itu semua karena banyaknya kebohongan-kebohongan dan khayalan2 tingkat tinggi
yang dicekokan ke para balita dan anak2 kecil itu.
Makin sempurnalah kebodohan rakyat indonesia, karena sedari kecil rakyatnya sudah dibodohi oleh para produser2 film dan dirut2 tivi yang tidak mau melakukan reformasi pertelevisian.
Well, itulah alasan kenapa gue skg byk bgt menghabiskan waktu tuk nonton acara sport. Tidak seperti bokap gue yg suka tinju (tapi anti meninju org sembarangan :D)
maka gue sering ngabisin waktu sabtu minggu dgn melihat acara sepakbola.
Terutama dari klub kesukaan gue yaitu : persib bandung. Mungkin meskipun durasi acara bola di tivi hanya 2 jam perminggu atau
bisa nambah jadi 2 x 2 jam dalam seminggu tapi itu bisa menutupi kemuakan gue atas acara2 tivi yang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment