Wednesday, September 26, 2007

Memulai Sesuatu Untuk Satu Tujuan

Semua keberhasilan bergantung kepada kualitas dari proses untuk mencapainya. Dan semua proses untuk mencapai keberhasilan, sangat bergantung kepada mulai-nya, kepada awalan-nya. Tidak akan ada sebuah perjalanan yang bisa kita alami dan kita ceritakan keindahan dan tantangan-tantangannya, bila kita tidak memulainya. Tidak ada sebuah proses yang memungkinkan pencapaian keberhasilan bagi kita, bila kita tidak mengawalinya.


Maka, memulai sesuatu, memulai apa pun bisa jadi lebih penting daripada keseluruhan prosesnya. Bila saja kita dulu memulai, maka mungkin saat ini kita telah terlibat dalam sesuatu yang penting dan besar. Mungkin dalam berbagai hal gue selalu berprinsip bahwa mencoba untuk sesuatu yang penting dan berguna tidak ada salahnya buat gue. Maka di dalam perjalanan hidup gue selalu banyak kisah yang berguna bagi gue di kemudian hari karena gue pernah mencoba.


Dulu gue pernah mencoba menjadi seorang sales, meski kemudian ada kesempatan yang lebih besar lagi untuk gue coba yaitu menjadi seorang editor majalah. Kemudian kesempatan-kesempatan yang lain datang dan akhirnya sekarang gue menjadi tau banyak manfaat dari apa yang telah gue kerjakan sebelumnya. Mungkin kalau dulu gue gak pernah jadi sales mungkin saat ini gue masih canggung untuk berinteraksi dengan sekelompok orang. Dan mungkin kalau gue belum pernah menjadi editor maka gue gak akan terbiasa untuk menulis blog seperti ini. Hehehehe..

Kita semua mampu untuk melakukan atau mendapatkan bantuan untuk melakukan sesuatu yang besar dan penting, tetapi tidak akan ada keterlibatan yang indah itu bila kita tidak memulai. Pengertian dan penjelasan itu mudah kita terima, tetapi mengapa kita selalu menunda pelaksanaan dari rencana-rencana kita, karena kita merasa belum siap? Kata siap ternyata nyambung dengan pembahasan gue di postingan sebelumnya. Bahwa sampai kapanpun kita harus membuat pilihan. Bahkan kita bisa membuat pilihan atau keputusan sebelum terjadi hal yang membuat kita harus memilih.

Bila kita harus menunggu kesiapan dari semua hal yang mendukung pelaksanaan dan yang menjamin keberhasilan dari rencana-rencana kita, maka tidak akan ada apa pun di dunia ini yang akan dimulai. Maka menurut gue kita harus memulai sebelum kita siap. Dalam perjalanan nanti kita membangun kesiapan yang lebih baik, karena bisa saja kita kemudian menemukan bahwa yang selama ini kita siapkan adalah persiapan yang salah, yang tidak berguna bagi yang sedang kita kerjakan.


Dulu gue sempat berpikir bahwa untuk menjadi seorang pekerja yang baik gue masih belum siap. Tapi dalam kenyataannya setelah gue menceburkan diri ke dalam areal profesional semua hal dari awal sampai sekarang lebih memacu diri gue supaya lebih maju dan berkembang. Karena pada kenyataannya kita tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Dan mungkin masalah dari yang kecil sampai besar selalu mendampingi langkah-langkah kita. Tinggal bagaimana caranya kita belajar dari kesalahan itu dan mengatasi satu persatu masalah itu supaya kita makin dekat dengan tujuan kita.

Keberhasilan dalam hidup terdiri dari banyak hal, bisa saja bagi seseorang yang sedang mencari jati diri keberhasilan adalah bagaimana dia menemukan dirinya menjadi seseorang yang dewasa dan berhasil. Kemudian bagi seseorang yang berusaha menemukan pasangan hidup keberhasilan bagi dia adalah ketika menjalani hubungan dengan seseorang yang nyaman, damai dan penuh nilai-nilai luhur yang mempengaruhi aspek-aspek positif dalam hidupnya. Kita tentu tidak akan pernah tau bahwa seseorang itu bisa membahagiakan kita atau tidak tanpa kita bersamanya bukan?? Makanya dalam islam dianjurkan untuk segera menikah. Karena hanya dengan menikah, kita bisa memulai untuk mencintai dan dicintai secara syah dan benar.

Bagi gue keberhasilan adalah saat gue bisa mengaktualisasikan diri di jalan yang benar dan bisa membuat gue bahagia baik dari segi materi, kekuasaan, maupun ketenangan jiwa. Dan untuk mencapai itu gue mulai sekarang akan mencoba untuk lebih berani memulai dan memulai. Karena tidak ada satu keberhasilan pun yang dicapai tanpa kita memulainya dengan yakin dan benar. Tinggal kita menfokuskan tujuan, merapatkan barisan, dan meneguhkan keyakinan dan mempererat hubungan dengan pihak lain, maka insya alloh tujuan hidup kita bisa berhasil. Tentu saja keberhasilan kita tidak terlepas dari dukungan, bantuan dan dorongan motivasi dari pihak lain. Dan yang terutama dari ridho Alloh SWT.

Membuat Keputusan dan Menentukan Pilihan..

Ada kalanya dalam hidup kita harus membuat keputusan setelah tercipta situasi kondisi yang memaksan kita untuk mengambil keputusan itu. Karena dalam hubungannya dengan pilihan pengambilan keputusan adalah hal yang sangat diperlukan cepat dan tepat dalam sebuah situasi yang darurat. Tidak banyak orang mempunyai pilihan dalam hidup. Gue termasuk orang yang percaya sesulit apapun keadaan. Gue masih punya banyak pilihan. Karena gue yakin bahwa hidup adalah pilihan.

Membuat keputusan bagi gue bukan sekedar terhindar dari satu kesulitan. Mungkin ada benarnya bahwa tingkat pengambilan keputusan dalam kerangka keputusan untuk bergerak lebih maju biasanya diambil orang ketika orang itu berada dalam keadaan terjepit. Keadaan yang mengharuskan dia berpikir lebih keras, bertindak lebih berhati-hati dan berstrategi lebih efektif. Dengan adanya keadaan yang membuat dia terjepit, maka timbullah ide-ide kreatifnya, muncullah pengembangan kepribadiannya menjadi lebih dari biasanya.

Setiap kali membuat keputusan gue selalu berpijak pada realitas. Tidak ada satupun kesuksesan tanpa memperhatikan realitas. Kita tidak bisa terus menerus hidup dalam mimpi, idealisme, keinginan, cita-cita dan keadaan ideal lainnya. Yang kita hadapi adalah dunia yang penuh dengan segala tantangan, hambatan, gangguan dan orang-orang yang senantiasa menjadi aktor dan aktris pembantu dalam drama kehidupan kita sebagai pemeran utamanya.

Ya Alloh mudah2an apapun keputusan yang aku ambil bisa aku pertanggung-jawabkan nanti di akhirat nanti. Dan apapun langkah dalam hidup aku aku berharap kamu meridhoinya. Aku hanya manusia biasa yang senantiasa salah dan lupa, mudah2an keberhasilan yang hakiki aku dapatkan di hadapan-Mu. Dan jadikanlah dunia ini sebagai jalan buat aku untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti. Amin.

Sunday, September 16, 2007

Wise Father Had Gone..

Apa jadinya ketika kita berada dalam suatu keadaan yang menyenangkan lalu tiba-tiba dalam hitungan detik berubah menjadi musibah. Apa jadinya ketika kita membanggakan seseorang lalu orang itu pergi begitu saja. Apa jadinya ketika kita menyandarkan diri pada seseorang dan orang itupun dipanggil oleh yang maha kuasa.... Speechless. Try to be strong, but so hard. Sampai-sampai gue juga kadang ngerasa, kenapa harus dia??
He's my father of everything. Who teach me what life is, how to be a good man. Dan dia memberi pelajaran kebanyakan dengan perbuatan, tanpa terlalu banyak berkata-kata. Dia memberi pepatah untuk sesuatu yang sangat prinsipil. Tanpa mengajari gue seolah-olah gue seperti anak kecil. Well, he is a good man. And so many people had miss him. Good bye wise man. Good bye Father.

Thursday, September 13, 2007

Membuat Seseorang Berubah (2 - Habis)

Selain bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan sifat dan kebiasaan orang lain yang berinteraksi dengan kita, jalan lain supaya kita bisa ngerasa enjoy dalam pergaulan adalah dengan cara membuat seseorang itu berubah. Maksud dari membuat seseorang berubah di sini adalah kita bisa membuat seseorang berubah menjadi mengerti akan kebaikan dan nilai-nilai positif yang kita berikan kepada dia. Membuat seseorang mengerti bahwa kita adalah orang baik dan mempunyai niat yang baik di dalam pergaulan. Bisa mempengaruhi orang untuk menerima kebaikan-kebaikan kita adalah nilai dari sebuah diplomasi yang brilian dalam dunia politik, dan nilai yang luhur dalam pergaulan.

Kadang orang membenci kita karena kita tidak bisa menyampaikan sisi positif dari diri kita kepada orang tersebut. Dan yang gue anjurkan dalam hal ini adalah kebaikan yang kita tanamkan terhadap orang lain di dalam konteks yang tulus dan sepenuh hati. Dalam contoh kasus yang sempit ambil lah contoh kasus dalam hubungan asmara. Tentu kalau kita ingin mempunyai hubungan yang positif dengan orang yang kita suka, kita terlebih dahulu membuat kebaikan-kebaikan kepada orang yang kita sukai itu dan berusaha agar si dia juga membalas kebaikan dan cinta yang kita berikan tersebut.

Mungkin contoh di atas adalah hal yang sederhana yang kita tidak pernah pikirkan selama ini untuk diterapkan di dunia yang lebih luas. Tapi menurut gue itu adalah salah satu kunci bagi kita untuk lebih memperbaiki kualitas pergaulan kita di masyarakat. Jika kita sudah menanamkan kebaikan di dalam dunia ini maka kita tinggal tunggu waktu saja kebaikan tersebut menjadi ladang kebahagiaan yang akan kita tanam di kemudian hari. - tamat -

Saturday, September 8, 2007

Membuat Seseorang Berubah..

Ada kalanya dalam sebuah lingkungan kita dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua orang yang berinteraksi dengan kita sesuai dengan apa yang kita harapkan. Misal saja di lingkungan sekolah, lingkungan kuliah, kantor dan lebih nyata lagi di lingkungan rumah kita. Banyak orang-orang yang kehadirannya justru membuat suasana hati kita jelek. Pada saat masa sekolah jujur gue pernah merasakan hal itu, pada waktu itu gue merasa agak kurang sreg terhadap perilaku anak sekolah yang notabene satu kelas maupun beda kelas yang terlalu show dalam beberapa hal. Ada yang show dengan kepremanannya (mungkin di dlm otak mereka -- yeah.. we're rock- yang gak rock kelaut aja dh luuuhh), ada yang show dengan kesexyannya meskipun gue gk peduli2 amat sih sm tipe ce model gini, cuman ya gue kasian aja, toh setau gak ada co yg seusia anak sma bisa crash sm ce yg over opened. Yeah... Jika ada yg dktin juga maybe he want to try earlier.. Hahaha.. Dan ada juga yang show dengan kepintarannya, merasa sangat disayangkan kalau kepintarannya unexposed, well.. i know a lot of this kind at my class. Dan yang terakhir ada juga yang show lewat kesibukannya mengatur dan memposisikan dirinnya seolah penting. Hahahaha.. Gue sungguh kasihan sama tipe orang kayak gini. Tapi gpp.. ada yang rela bercapek2 ria demi sebuah anggapan dia penting... Hahaha..

Kalau semasa kuliah, gue mungkin agak kurang merasakan hal itu. Karena kemajemukan di dalam kampus gue agak berkurang, secara (bahasa abege bgt deh.. :D) kampus gue hanya ada satu jurusan di dalam satu fakultas dan itupun cuman terdiri dari 100 orang. Yang bahkan tidak sempat semuanya selama 4 tahun itu gue kenalin satu sama lain, even terlibat dalam satu kepentingan. Jadi persahabatan di dalam kampus gue, tidak terlalu banyak tapi lumayan mendalam dibandingkan dengan teman2 sma. Dan karena mungkin banyak faktor penahan supaya tetap stay cool karena jargon-jargon pas Mabim dan MK yang masih terbenam di kepala anak-anak kampus gue. Ya jujur sih gue gak pernah terlibat suatu masalah serius sama teman-teman kampus gue. Kalau masalah pribadi antara pria dan wanita sih off the record ya bos.. :D

Lalu gue masuk ke dunia kerja, dimana tantangan dan cobaan yang gue hadapi lebih berat dari sebelumnya. Gue pernah mengalami hal yang kurang mengenakan tapi masih gue tahan supaya tidak menjadi konflik horizontal. Seperti yang gue pernah bilang dalam tulisan gue sebelumnya, kesabaran gue sebenernya sangat gue ikhlas kan tuk orang-orang yang mungkin blm terlalu mengerti gue. Jadi kalau ada orang yang underestimate, menghina, menzolimi dll gue agak menahan diri untuk tidak terlibat dalam perang barbar, karena gue anggap dia tidak tahu. Tapi kadang batas kesabaran gue juga mencapai puncaknya tuk orang-orang yang udah mengenal siapa gue dan masih tetap mendiskreditkan gue dan mengedepankan faktor like or dislike. Gue kadang berpikir cara terbaik untuk bisa ngehandle masalah itu adalah dengan cara menyesuaikan diri dengan orang yang gue hadapin. -- to be continued to part 2 --

Tuesday, September 4, 2007

Sahabat Sejati Tak Pernah Mati

Gue tidak banyak memiliki sahabat yang tahu gue dari awal. Tahu semua susah payah gue menempuh hidup, selalu membantu gue di kala sudah tinggal sedikit lagi harapan tersisa, dan sahabat yang bisa selalu gue ceritain ke orang yang gue kenal. Mungkin kalau sekarang gue udah bisa melewatkan banyak hal dengan orang-orang yang gue sayang. Dengan teman-teman kerja. Dengan teman-teman sepermainan dan yang lainnya. Namun selalu ada momen emosional yang gue inget waktu bareng sahabat lama gue ini. Ada beberapa moment yang mungkin gk bakalan gue bisa lupakan selama bareng-bareng dia. Waktu itu gue baru diterima di kampus UI dan belum punya tempat tinggal yang tetap karena baru masuk kampus sekitar 2 minggu. Temen gue itu ngebantu gue pindahan dari rmh sodara gue ke kosan di kukusan malam2 dan bawa tas2 yang besar2. Dan yang paling teringat waktu itu kita jalan kaki melewati jembatan UI sampai jalan di kegelapan malam dan akhirnya sampai ke kukusan (komplek kosan mahasiswa UI di dkt fakultas teknik).

Berikutnya waktu itu gue masih belum dapat kerjaan, bahkan gue sempet kesusahan untuk komunikasi dengan teman2 di jkt. Karena waktu itu untuk mengisi pulsa aja gue gk mampu. Hehehe.. Suatu malam, karena gue udah membulatkan tekad tuk pergi ke jakarta lagi. Gue minta pulsa ke adik gue dan gue sms hanya ke satu orang karena gue tau hanya orang ini yang bisa mengerti gue. Dan dengan senang hati dia telp balik dan setuju tuk membantu gue selama gue msh belum dpt kerjaan. Akhirnya gue berangkatlah ke jakarta. Dan gue menumpang di kosan dia selama hampir 2 bulan. Akhirnya setelah bulan pertama kerja, gue pindah karena mengejar lokasi yang dkt dengan kantor gue.

Gue mungkin gak bakalan bisa kayak gini tanpa support dan dorongan dia. Meski sekarang gue udah punya jalan sendiri dan berusaha tuk wujudkan cita-cita gue. Namun gue selalu bersyukur telah mendapatkan seorang sahabat yang bisa gue banggakan. Hehehe.. Btw : siapa sih dia?? Untuk mengenal dia cukup dengan memperkenalkan artis indonesia vokalist PADI (skg masih mirip gak ya) hahaha.. Gue masih banyak berutang budi sm lu gus. Thanks to my best friend : Bagus Dewantara. Mudah2an your recent plan cepet terlaksana deh.. Gue dukung. Aminnn..

Kita bahagia karena apa??

Mungkin sedikit dari orang yang pernah merasakan hidup di antara dua titik. Ya gue adalah salah satunya. Kenapa gue ambil judul di atas, mungkin karena seringnya gue dgrin curhatan orang lain, baik disengaja maupun yang gue dengar dari tivi, koran, internet dll. Ada korban bencana alam, ada korban lumpur lapindo, ada penduduk desa yang masih terbelakang, dan ada juga orang kaya yang stress, keluarga berantakan, terkena kasus korupsi. Banyak sekali orang yang belum bisa merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Gue termasuk orang yang selalu nerima dg baik keadaan diri gue apa adanya. Tapi bukan berarti gue nerima dan tidak berusaha berbuat lebih. Justru dengan mengapresiasi kebahagiaan kita maka kita terpacu tuk jadi lebih baik lagi. Disaat kita bisa mengapresiasi keadaan kita itu lah yang membuat kita nyaman dan berpikir bahwa Alloh SWT dekat dengan kita dan selalu menyayangi kita.

Sebenernya apa sih yang lebih membuat kita puas dan bahagia. Banyak orang desa (kalau kata bos tukul - skg dia udah jadi bos- ndeso, katro) yang masih bisa mengalami kebahagiaan batin di tengah minimnya materi. Dan banyak juga orang-orang kaya yang memiliki materiil tapi kurang dalam kepuasan batin. Sebetulnya apa sih itu kebahagiaan?

Kalau definisi gue kebahagiaan adalah kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang menjadi kenyataan. Nah semua orang pasti donk mengalami ketidak sesuaian dalam definisi di atas. Misal orang miskin pasti tidak sesuai antara keinginannya membeli hp 3G dan kenyataannya (beli beras sm minyak tanah aja skg udah susahnya minta ampun). Dan orang kaya mungkin mengalami ketidak sesuaian antara inginnya dia punya anak soleh dan nurut dengan kenyataannya (waktu buat ktm anak aja susah). Dan lain-lain contohnya.

Nah kita berhenti di titik ini, stop. Setelah tau definisi kebahagiaan dan kepuasan. Kita harus kembalikan ke definisi DUNIA, kita di dunia ini sebagai apa.. siapa yang mengatur dan kita akan kembali ke mana. Niscaya kalau kita sudah tau posisi kita, keadaan kita, maka kita dengan mudah akan membiarkan semua keadaan2 itu hanya sebagai variabel saja karena kebahagiaan kita yang sesungguhnya adalah kebahagiaan di saat kita sadar akan apa itu arti kebahagiaan. Lalu di saat kita sudah tau arti itu kebahagiaan hakiki kita jadi siap untuk tau tujuan kalau sudah tidak hidup lagi, kita akan ke mana, apa tpt yg kita cari, siapa yang akan kita temui. Dengan mengapresiasi sekecil apapun kebahagiaan dan mengembalikan semua hal yang membuat kita tidak bahagia maka kita akan menjadi manusia yang bahagia seutuhnya.

Monday, September 3, 2007

Moral Story Sebuah Film (2 - habis)

Sebenernya gue agak terpaksa sih menonton dvd di kosan itu karena emang gk ada pilihan hiburan lagi. Sementara untuk jalan-jalan pun udah gak bisa nemuin teman lagi yang bisa diajak jalan. :D. Dan satu lagi sih karena gue berusaha untuk mencari manfaat sedikit2 dari menonton film. Mungkin dengan kurangnya gue bersosialisasi bisa tertutupi oleh pengalaman-pengalaman yang gue dapat dari film. Makanya sebisa mungkin gue itu memilih film yang berkualitas dan paling suka kalau nonton film yang berdasarkan kisah nyata.
Jadi sekarang kalau ada waktu gue sempetin nonton film, mendingan untuk nonton film gk usah beli dvd baru. Mending jadi member rental vcd aja, soalnya harganya murah banget. Gua aja untuk menyewa 6 film sekaligus selama 2 hari hanya membayar 10.000 rupiah. Murah kan. Dan kalau mau nyewa mending liat-liat dulu filmnya apa bagus apa gak. Oke deh kita mulai ke topic ya.

1. Monster's Ball
Pertama kali gue liat judul film ini gue mikir nih film kayaknya bercerita tentang sejenis monster. Ternyata dugaan gue salah besar. Inti dari cerita film ini adalah menceritakan tentang dua tokoh utama yang bertolak belakang dalam segi ras. Yang pertama adalah seorang cowok bule berumur kira2 36 tahunan. Dan yang kedua adalah seorang ce kulit hitam berusia 20an tahun. Mereka sama-sama telah melalui nasib yang kurang manis di dalam hidupnya. Namun akhirnya dipertemukan oleh nasib pula. Dan akhirnya semua perbedaan bisa dipersatukan oleh cinta. Moral storynya adalah jangan pernah menganggap bahwa karena kita beda maka kita tidak bisa bersatu. Mungkin yang selama ini kamu benci akan menjadi sesuatu atau seseorang yang kamu cinta. Dan kebalikannya. So... dalam hidup pandanglah semua manusia sama. Jangan Rasis, mau kita kayak gmn juga kita gk pernah bisa memilih untuk dilahirkan dengan kondisi itu kan. Makanya kita harus saling menghargai dan menyayangi satu sama lain.

2. Bourne Ultimatum
Ini adalah film ketiga dari trilogi Bourne, melanjutkan kisah sukses Bourne Identity dan Bourne Supremacy. Dari ketiga film bourne ini gue lebih suka film yang kedua. Karena gabungan antara cerita, action dan kisah romantisnya nyatu banget. Sedangkan untuk film yang ketiga ini lebih condong ke action dan misterinya. Cerita bourne ini masih berkisar tentang aksi agen treadstone bernama jason bourne. Dia diburu oleh atasannya sendiri dan berusaha untuk menyelamatkan diri dan nama baiknya. Moral storynya gk banyak sih.. karena namanya juga film action, tapi gue nangkapnya bahwa berada di dunia yang penuh intrik dan dosa pun kita masih bisa menjadi orang yang baik. Seperti bourne dia ditakdirkan menjadi agen pembunuh dan berkutat dalam sistem spionase yang penuh kelicikan dan bunuh membunuh, tapi tidak sulit untuk memilih menjadi orang yang baik. Begitu pula dengan kita, sekotor apapun baju kita, senista apapun lingkungan kita, kita masih diberi hak untuk menjadi orang yang baik dan tidak ikut dalam perbuatan dosa.

Untuk saran dan komentar silahkan tulis di komentar. Sip deh.. udah dulu ya blognya, lanjutkan lagi dh nanti kalau ada inspirasi lagi. Regards : Arie.

Moral Story Sebuah Film

Tiga bulan ini gue agak-agak males keluar kosan pada sabtu minggu. Kebanyakan waktu gue habiskan dengan diem di kosan, nyewa dvd atau vcd ori di ultra disk. Kalau lagi ada lawan tanding, gue sewa ps2 dan maen winning eleven. Sayangnya karena durasi sewa yang lama (12 jam) dan jarangnya ada partner maen jadi agak2 males nyewa ps belakangan ini. Soalnya maksimal mata kuat buat maen ps sampai jam 12 malam. Sedangkan start nyewa ps paling cepet jam 9 malam. Jadi kebayang kan kalau jam 9 malam baru mulai gue selesai jam 9 pagi..

Oke, sekarang kita langsung bahas tentang film-film yang kemarin gue tonton. May be ada yang udah pernah nonton juga. Jadi nanti gantian deh komentarnya yah..


1. The day after tomorrow

Film ini bercerita tentang pemanasan global yang berdampak melelehnya es di kutub utara. Menurut gue pesan moralnya adalah : stop pembalakan liar, dan kurangi polusi udara. Andaikan gue mengalami kejadian kayak di film ini mungkin gue akan sembunyi ke gue (cave) jadi gue bisa terhindar dari cuaca dingin. Dan gue bisa khusyu beribadah, siapa tau memang dunia tidak dapat diselamatkan lagi.

2. Anger management

Woho.. ini yg kedua kalinya gue nonton film ini. Menurut film ini ada dua tipe orang dalam melampiaskan kemarahan. Yang pertama adalah explosive dan impulsive. Ambil sampel seorang mahasiswa, orang yang explosive ketika diganggu atau dihina maka dia akan spontan berteriak marah. Sedangkan orang yang impulsive akan membiarkan penghinaan2 itu menumpuk sampai suatu saat dia sudah mencapai puncak dan akan membantai semua orang yang menghina dia. Termasuk tipe manakah anda?? Kalau gue mungkin yang impulsive kali ya.. Tapi tenang aja.. batas kemarahan gue terlalu jauh untuk orang ketahui. Dan bahkan di titik itu gue masih berpikir sehat untuk mempertimbangkan keselamatan orang yg gue marahin ;)

Next fixture : gue lanjutin dengan Monster ball dan Bourne Ultimatum..