Mungkin sedikit dari orang yang pernah merasakan hidup di antara dua titik. Ya gue adalah salah satunya. Kenapa gue ambil judul di atas, mungkin karena seringnya gue dgrin curhatan orang lain, baik disengaja maupun yang gue dengar dari tivi, koran, internet dll. Ada korban bencana alam, ada korban lumpur lapindo, ada penduduk desa yang masih terbelakang, dan ada juga orang kaya yang stress, keluarga berantakan, terkena kasus korupsi. Banyak sekali orang yang belum bisa merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.
Gue termasuk orang yang selalu nerima dg baik keadaan diri gue apa adanya. Tapi bukan berarti gue nerima dan tidak berusaha berbuat lebih. Justru dengan mengapresiasi kebahagiaan kita maka kita terpacu tuk jadi lebih baik lagi. Disaat kita bisa mengapresiasi keadaan kita itu lah yang membuat kita nyaman dan berpikir bahwa Alloh SWT dekat dengan kita dan selalu menyayangi kita.
Sebenernya apa sih yang lebih membuat kita puas dan bahagia. Banyak orang desa (kalau kata bos tukul - skg dia udah jadi bos- ndeso, katro) yang masih bisa mengalami kebahagiaan batin di tengah minimnya materi. Dan banyak juga orang-orang kaya yang memiliki materiil tapi kurang dalam kepuasan batin. Sebetulnya apa sih itu kebahagiaan?
Kalau definisi gue kebahagiaan adalah kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang menjadi kenyataan. Nah semua orang pasti donk mengalami ketidak sesuaian dalam definisi di atas. Misal orang miskin pasti tidak sesuai antara keinginannya membeli hp 3G dan kenyataannya (beli beras sm minyak tanah aja skg udah susahnya minta ampun). Dan orang kaya mungkin mengalami ketidak sesuaian antara inginnya dia punya anak soleh dan nurut dengan kenyataannya (waktu buat ktm anak aja susah). Dan lain-lain contohnya.
Nah kita berhenti di titik ini, stop. Setelah tau definisi kebahagiaan dan kepuasan. Kita harus kembalikan ke definisi DUNIA, kita di dunia ini sebagai apa.. siapa yang mengatur dan kita akan kembali ke mana. Niscaya kalau kita sudah tau posisi kita, keadaan kita, maka kita dengan mudah akan membiarkan semua keadaan2 itu hanya sebagai variabel saja karena kebahagiaan kita yang sesungguhnya adalah kebahagiaan di saat kita sadar akan apa itu arti kebahagiaan. Lalu di saat kita sudah tau arti itu kebahagiaan hakiki kita jadi siap untuk tau tujuan kalau sudah tidak hidup lagi, kita akan ke mana, apa tpt yg kita cari, siapa yang akan kita temui. Dengan mengapresiasi sekecil apapun kebahagiaan dan mengembalikan semua hal yang membuat kita tidak bahagia maka kita akan menjadi manusia yang bahagia seutuhnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Islam itu artinya berserah diri. Berserah dirilah pada Allah, maka kamu akan bahagia. Yang jd masalah seorang muslim tidak berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Karena lebih percaya dengan usaha diri sendiri. "... Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, .." Al-Baqarah 186. Serahkan diri kita kepada Allah: hidup, mati, rezeki, kebahagiaan... Maka kita akan mengalami kebahagiaan sebenarnya.
Post a Comment